Rabu, 16 Januari 2013

Masih ...Materi Kurikulum SD

Kecenderungan untuk membentuk siswa SD menjadi "orang" yang tahu segalanya,nampaknya yang menjadi ruh penjejalan materi di SD.Untuk sekolah reguler sebaiknya dikembangkan materi kurikulum yang lebih alamiah tidak terlalu memacu kemampuan siswa.Ingat bahwa siswa SD masih sedang mengalami pertumbuhan fisik dan psikis yang paling tinggi tingkat perubahannya. Terutama di kelas 1-3.
Pada kelas 1 - 3 sebaiknya dikembalikan pada keadaan yang semestinya dengan model Pembelajaran Terpadu atau Tematik dan dengan SATU BUKU TEKS untuk SEMUA.Materi dirancang agar "pokok-pokok pengetahuan" dapat diserap melalui kegiatan "membaca, menulis dan berhitung", pengenalan budaya, menyanyi,ketrampilan lain yang sesuai dengan tingkat motorik siswa.
Mulai kelas 4 mulailah lebih spesifik dengan mengenalkan IPA/Science atau Sosial/Sejarah, Tata negara, ekonomi dll secara tekstual dan kontekstual dan gurunya sebaiknya ya tidak guru kelas murni tetapi kolaborasi Guru Mapel artinya Satu guru hanya 1 atau 2 mapel saja sehingga tidak kisruh membuatnya persiapan.
Begitulah kira-kira.......menurut saya selaku wali murid lho!
Lagi pula ini karena SD merupakan pendasaran bagi SMP dan SMA.bayangkan kalau guru karena persiapannya kurang yang disebabkan oleh materi yang harus dikuasai yang terlalu banyak menyebabkan kesalahan pengajaran konsep, maka siswa akan menjadi sulit mengikuti ketika di jenjang berikutnya.Yang paling banyak terjadi adalah untuk Matematika, masa anak sudah SMA atau SMK menjumlahkan pecahan tidak bisa!. Dimana salahnya...!
Yah.. penyebabnya pecahan diajarkan ditingkat dimana siswa masih mengalami kesulitan ketika menjumlah bilangan bulat,kemudian pada saat belum tuntas harus belajar yang lebih sulit lagi.Karena tuntutan materi kurikulum yang banyak maka dilanjutkanlah ke materi berikutnya.Parahnya pada saat UN dia dapat contekan dari siswa didepannya yang disuruh mengangkat lembar jawabnya agak tinggi sehingga jawaban bisa dibaca dari belakang, maka dapatlah ia menjawab seperti punya didepannya.Selanjutnya LULUS lah ia, di SMP begitu lagi dan akhirnya sebagai guru SMA menerima limpahan hasil pengajaran sebelumnya.Guru SMA/SMK menjadi super berat tugasnya untuk meloloskan siswa tersebut pada UN di kelas XII
Kita sangat berharap bahwa perubahan Kurikulum ini dilakukan secara Komprehensif dimana perlu ditata ulang seluruh materi dari SD sampai SMA/SMK diberikan secara berjenjang kalau perlu paket.Ada yang diajarkan mulai SD, ada yang mulai SMP ada yang mulai SMA,atau dipaketkan misal Sejarah diajarkan di SMP saja, di SMA hanya bagi yang jurusan IPS yang akan menjadi ahli sejarah.Sejarah di SMP lebih ditekankan pada sejarah negara atau Kemerdekaan Bangsa dengan harapan siswa memiliki kesadaran tentang pentingnya membela negara ( Nasionalisme ).
Selanjutnya ditingkat yang lebih tinggi,dikembangkan karakter bangsa dalam hal bela negara dan lain-lain.
Wah.... kok jadi kayak profesor...
Ya itu tadi ...apa yang ada dalam benak saya.........
Saya hanya berharap bahwa kurikulum ini disempurnakan, dengan mengatur urutan penyampaian materi sehingga beban siswa tidak berlebihan.Kurikulum KTSP sebenarnya didesain dengan jumlah jam tatap muka maks. 44 jam di SMA/SMK diharapkan kegiatan pengembangan diri dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Semoga saja .......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar